You Are What You Think

I AM

image
Assalaamu'alaikum,

Inilah Saya

Seorang petualang yang mencari kebenaran, hanya manusia yang mencari makna dan hakikat kemanusiaan ditengah-tengah manusia. Berusaha menjadi seorang patriot yang berjuang menegakkan kehormatan, kebebasan, ketenangan dan kehidupan yang baik bagi tanah air kami dibawah naungan Islam yang hanif

Yang selalu ingin menyeru kepada saudara-saudara kami, agar tetap teguh pada panji-panji Islam dan berpeganglah pada tali agama Allah dan janganlah bercerai berai, karena kami menyadari dan mengetahui rahasia wujudnya, maka kamipun berseru : “inna shalaati wanusukii, wamahyaaya, wamamaati lillahi robbil’aalamiin laa syariikalahu wa nahnu minal muslimiin..” Lalu? Anda sendiri siapa?


Education
STIDDI Al Hikmah

Islamic broadcasting communication

Ma'had Al Falah

Islamic education

School of Life

Coach for coaches, Graphic design and bloggers


Experience
Web Developer

Make joomla and wordpress based websites

Web Training

Collaborate with the ministry of youth and sports in 2007

Front-End Designer

Creative Design By Power Point


My Skills and Hobby
Blogger Design
Article Writing
Design Graphic
Reading and Browsing

764

Awards Won

1664

Happy Customers

2964

Projects Done

1564

Photos Made

WHAT CAN I DO

Web Blog Design

Create Various Blog Designs for Your Creative Writing

Responsive Design

Make Your Blog Look Attractive and Responsive

Graphic Design

With power point based to display designs that are not less interesting

Training becomes a builder

being a coach makes you an extraordinary person

Photographic

One hobby that is being sharpened to be more creative

Unlimited Support

Ready to help you what is needed in accordance with our capabilities

SOME OF WORK

Dinamika Hidup

Semangat Subuh

🍃 Kehidupan kita di dunia,,,
senantiasa diwarnai oleh dinamika yang berubah-ubah,,,

Kadang kita diberi bahagia,,,
namun kadang mengalami derita,,,
Kadang sehat, kadang pula sakit,,,
Kadang menang, kadang kalah,,,
Kadang lapang, kadang sempit,,,
Ada perjumpaan, ada perpisahan,,,
Ada kelahiran, dan ada kematian,,,

Itulah dunia,,,
Semua serba fana,,,
tidak ada yang abadi selamanya,,,

Di dunia ini,,,
kita diibaratkan sedang melalui perjalanan yang panjang,,,
untuk sampai ke suatu peristirahatan yang hakiki,,,

Sungguh, kita semua adalah musyafir,,,
dan kita tidak akan berhenti dari perjalanan ini,,,
hingga kita sampai pada tujuan terakhir,,,
yaitu surga atau neraka,,,

Surga,,,
adalah tempat peristirahatan terakhir yang terindah,,,
Banyak orang mendambakan untuk dapat hidup di dalamnya, selamanya,,,
Namun, malah banyak diantara mereka yang tak menjalankan apa yang telah menjadi syarat untuk dapat masuk ke dalamnya,,,

Neraka,,,
Semua orang tak menginginkan untuk hidup kekal didalamnya,,,
Namun, setan sampai akhir zaman akan selalu membujuk manusia agar ikut menemaninya,,,
di tempat peristirahatan terburuk itu,,,

Meski hidup di dunia,,,
namun janganlah terlalu mencintai hal-hal duniawi,,,
Karena semua itu fana,,,
Janganlah berusaha mengejar dunia,,,
karena jika dirimu menginginkannya, Allah hanya akan memberimu dunia yang fana ini,,,

Tapi berusahalah mengejar akhirat,,,
karena ialah yang abadi,,,
Jika dirimu selalu berusaha untuk urusan akhiratmu,,,
kelak Allah berikan padamu dunia ini,,,
serta surgaNya pula di akhirat nanti,,,

“Ya Allah,,,
aku mohon ridho (dalam hatiku) sesudah keputusan-Mu,,,
kesejukan hidup setelah kematian,,,
kelezatan memandang wajah-Mu dan kerinduan berjumpa dengan-Mu.”
(HR Ahmad 20678)

#Goresanhati

Selamat bagi yang telah menunaikan  ibadah shalat subuh berjamaah hari ini, semoga Allah menerima amal ibadah kita Aamiin

Ayat-ayat Traveling


1. Surat Al-Mulk Ayat 15

" Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan."

2. Surat Muhammad Ayat 10

" Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka; Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu."

3. Surat Yusuf Ayat 109

" Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul) dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memikirkannya?"

4. Surat Ali 'Imran Ayat 137

" Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)."

5. Surat An-Naml Ayat 69

" Katakanlah: 'Berjalanlah kamu (di muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berdosa'."

6. Surat Luqman Ayat 31

" Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur."

7. Surah Ar-Rum Ayat 42

" Katakanlah: 'Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)'."

8. Surat Ar-Rum Ayat 9

" Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri."

9. Surat Al-An'am Ayat 11

" Katakanlah: 'Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu'."

Tidak pasrah dan tidak merasa hebat



Mengenall diri dan menyalurkan segala potensinya untuk meningkatkan kebaikan, tidak berarti menjadikan diri dalam dua kutub ekstrim. Yaitu, terlalu memilih yang mudah mudah saja dalam hidup, atau sebaliknya, karena  merasa hebat, akhirnya selalu berlebih-lebihan dalam menjalani kehidupan Ini.

Karenanya, semuanya harus diselaraskan dengan tuntunan Al Qur’an dan Sunnah. Yang menyuruh kita berlalu adil, seimbang, tidak berlebih-lebihan, tetapi juga tidak bermalas-malasan.

Selain itu, penilaian diri tak bisa diserahkan pada selera, di mana batasan baik buruknya seseorang diibaratkan rasa dan aroma dalam masakan. Bagi orang yang menyenangi rasa asin atau pedas, maka rasa itu akan dikatakan baik. Sebaliknya bagi orang yang tidak menyukai rasa itu, maka ia tidak akan mengatakan masakan itu lezat.

Bisa saja kita menilai, kemampuan diri kita terbatas. Tapi keterbatasan itu tidak boleh disikapi dengan kepasrahan. Bisa jadi kita menilai diri kita punya banyak kelebihan. Tetapi itu tidak boleh disikapi dengan besar kepala, arogan, apalagi menindas sesama. Semuanya harus ditata bagaimana agar sesuai dengan koridor tuntunan Islam yang akan menempatkannya pada saluran yang tepat. Muhammad Quthb, menggambarkan karakter unik setiap orang itu ibarat senar pada alat musik. Senar itu mempunyai bunyi yang berbeda-beda. Tapi ketika senar itu dipetik secara baik dan sesuai aturannya, maka yang terdengar adalah alunan yang merdu.

Menurut Ibnul Qayyim Al Jauziah, Allah SWT telah memadukan dalam jiwa manusia dua macam kekuatan, yakni kekuatan syahwat dan kekuatan iradah (keinginan baik). Dua kekuatan itu akan menyatu membentuk kekuatan baru yang handal sebagai mesin penggerak bagi seluruh aktivitas yang bermanfaat atau upaya melawan apa yang bisa membahayakan dirinya. Sifat marah, misalnya, dalam pandangan lbnul Qayyim tidak dianggap sebagai sifat yang mutlak bahayanya. ”Sesungguhnya amarah itu adalah tameng manusia yang bertugas membentenginya dari hal-hal yang akan membahayakan dan menyakiti dirinya.” (Raudhatul Muhibbin, lbnul Qayyim, 469)

Semua keadaan diri kita harus disikapi dan dikendalikan secara proporsional. Maka mengenali potensi yang ada dalam diri, harus dilanjutkan dengan fase pengarahan dan pengendalian. Indah sekali kesimpulan yang dipaparkan oleh lbnul Qayyim. Ia mengatakan bahwa nafsu itu tak ubahnya seperti kuda tunggangan yang akan membawa orang yang mengendalikannya ke sorga atau ke neraka. Bila nafsu manusia diarahkan untuk menerjuni kenikmatan syahwat yang semu serta mengarungi lautan keinginan yang diharamkan Allah, niscaya nafsu akan membawanya ke jurang neraka. Tapi jika dijaga dan dikendalikan dengan kesabaran, maka nafsu akan membawa penunggangnya ke surga.

”Nafsu itu memiliki dua kekuatan. Pertama kekuatan untuk memerangi dan kedua kekuatan untuk membela. Fungsi sabar bagi nafsu adalah menyalurkan daya serangnya hanya pada ha:hal yang bermanfaat bagi diriya dan menempatkan daya belanya hanya untuk menolak hal-hal yang membahayakan dirinya." (Umdatus Shabirin wa Zahiratus Syakin’n, lbnul Qayyim, 10)

Karenanya, hasil penilaian terhadap diri sendiri, selalu harus disalurkan pada situasi yang bermanfaat, sesuai dengan bimbingan Allah dan RasuI-Nya. Jangan terseret dan terjerumus pada arus berpikir pesimis. Jangan pula terjerumus pada sikap melebihkan kemampuan diri sendiri, merasa sangat hebat dan segala-galanya. Surnber kehancuran diri, seringkali bermula dari kedua sikap yang sama-sama kurang tepat itu.

Start Work With Me

Contact Us
NASRULLAH
0815-5403-2443
Kab Bogor, Indonesia